Saat ini pukul 02.21 WIB tepatnya Senin, 29 Desember 2014 dan siang nanti saya akan mengikuti UAS hari pertama saya di semester 3. Tulisan di penghujung tahun karena saya belum bisa tidur mungkin efek minum kopi dan nyamuk yang dari suaranya sepertinya nyamuk ini sedang mengelilingi kepala saya dan terus mencoba.menghisap darah saya.
Jika saya baca ulang kembali tulisan-tulisan saya terdahulu, saya memang sepertinya lebih banyak menulis opini saya pada suatu hal. Jarang sekali saya menuliskan cerita tentang pengalaman-pengalaman pribadi seperti pengalaman saya ikut kompetisi di Solo, gagal seleksi seperti lomba, pemilihan ambassador, kegiatan saya sebagai panitia event yang sukses dilaksanakan sampai yang gagal karena kurang pengunjung, dan kegiatan lainnya yang menurut saya menarik. Mungkin ini dipengaruhi oleh kehati-hatian saya menulis atau menceritakan sesuatu di media yang bisa di lihat&di baca banyak orang.
Saya akui saya lebih sering menjadi blog reader daripada blogwriter. Lihat saja jumlah tulisan saya yang hanya beberapa di tahun 2014. Serta dapat saya pastikan bahwa lebih banyak jumlah postingan orang lain yang saya baca daripada postingan yang saya tulis. Ada beberapa blog yang rutin saya buka karena berbagai alasan mulai dari karena saya suka karena ceritanya beragam dan berkaitan dengan apply scholarship, ada juga blog yang saya suka karena cerita fiksi yang tidak terduga, ada lagi blog yang saya suka karena saya kenal pemilik akunnya dan sering bercerita tentang pengalamannya di dunia jurnalistik,kuliah,dan pertemanan. Akankah di tahun 2015 saya mulai menuliskan pengalaman-pengalaman pribadi yang saya alami?
Senin, 29 Desember 2014
Tulisan Tengah Malam
Jumat, 12 September 2014
Janji
Pernahkah anda berjanji? janji pada siapa? Apa beda janji dan komitmen? Pernah berkomitmen pada diri sendiri? Ada beberapa janji/komitmen saya pada diri sendiri yang tak terpenuhi. Rasanya janji pada diri sendiri lebih sulit dari janji pada orang lain. Saat berjanji pada diri seringkali kita lupa bahwa kita pernah menyatakan komitmen tersebut dan malas melaksanakannya dengan berbagai alasan. Mulai dari hal sederhana sampai yang cukup kompleks. Saya pernah berkeinginan untuk rutin menulis setiap hari atau bangun dini hari untuk memanjatkan doa atau memulai hal baru yang ingin dijadikan kebiasaan. Tapi janji tinggal janji yang terkadang dilupakan meski telah dituliskan. I will try harder to make it happen. Hopefully like that.
Kamis, 21 Agustus 2014
Senin, 18 Agustus 2014
Mari Perjuangkan
Setiap orang punya mimpi. Bagitupun saya. Menjadi nyatanya mimpi atau sekedar tetap jadi mimpi sebuah mimpi bergantung pada kita yang memiliki mimpi tersebut.
Terkadang memang terasa berat. Godaan untuk berhenti memperjuangkan mimpi seringkali datang di saat kita merasa lelah.
Namun yakinlah sebuah mimpi besar harus diwujudkan dengan usaha dan tekad yang besar.
Ya Allah berikanlah petunjukMu agar aku menemukan jalan menuju nyata nya sebuah mimpi, berikanlah pertolonganMu dalam setiap ujian dan tantangan yang ada. Ingatkanlah aku pada setiap nikmat yang diberikan ditengah kesulitan agar aku tetap bersyukur. Ampunilah dosaku.amin
Sabtu, 16 Agustus 2014
Medsos mu - Harimau mu
Hai blog, tiba-tiba lagi kepikiran tentang status-status di media sosial yang cukup hmmmm... Ya kurang pantas dibagikan.
Kalau dulu ada istilah mulut mu harimau mu, sepertinya sekarang sudah bergeser via media.
Jadi ingat pengalaman kurang mengenakan yang saya alami 5 tahun lalu. Saat itu facebook sedang booming, saya ada project kelas. Saat itu sedang ada masalah yang saya pun lupa kenapa. Nah alih-alih saya ngasih masukan buat semua, malah saya yang kena imbasnya menjadi bahan bully. Apalagi teman-teman saya itu mengkritisi saya di tempat yang sama yaitu di status teman saya yang tentu nya bisa di baca semua orang. Duh kacau deh... Sebagian besar memojokkan pribadi saya sebagai individu. Jadi engga ada hubungan sama project tadi. Ya dari sana jadi cukup tau deh mana kawan mana teman dan tau pandangan orang tentang saya.
Sejak saat itu saya cukup berhati-hati menuliskan kata demi kata di media sosial.
Sekarang juga agak bergeser sih status-status yang ada. Dari yang tadi nya blak-blakan tentang apa yang dirasakan, beralih ke eksistensi diri.
Kalau di pikir-pikir apa coba tujuan.kita ngeshare lokasi kita sekarang dimana, lagi apa, sama siapa. Iya kalau yang kita bagi itu teman dekat semua, kalau bukan? mungkin kepuasan pribadi juga ya... Oke sebenernya untuk yang itu tidak terlalu masalah juga, hak pribadi.
Yang gaswat ya menuliskan ketidaksukaan pada seseorang (bukan public figure). Meski pake kode-kode ya beberapa orang pasti tau. Saya agak gimana gitu kalau baca status yang seperti itu.
Kalau linked in kan bisa di bilang cv online, saya lebih suka dan beberapa kali terbantu saat screening orang untuk dijadikan pembicara, mc, dll. Linked in lebih mengarah ke personal branding bukan sekedar eksistensi.
Semakin beragam media sosial, semakin bijaklah kita menggunakannya.
Kamis, 07 Agustus 2014
Tradisi Lebaran
Hai blog.. Apa kabar? Cukup lama saya tidak posting, setelah peristiwa hilangnya laptop yang baru sebentar saya miliki dan raib begitu saja sehari sebelum pertambahan usia saya pada 5 Maret 2014. Hari ini, 26 Juli 2014, tepat di minggu penghujung Ramadhan. Saya ingin bercerita tentang tradisi lebaran di Indonesia. Lebaran khususnya lebaran hari raya Idul Fitri identik dengan silaturahmi, mudik, baju baru , ketupat, kue lebaran dan macam pernak-pernik lebaran lainnya. Namanya juga tradisi, jika tidak dijalani rasa nya ada yang kurang. Baik, kenapa saya kepikiran cerita tentang tradisi lebaran, karena kemarin saya baru saja mengunjungi salah satu pusat perbelanjaan di Sragen, Jawa Tengah. Hampir sebagian besar orang yang berkunjung memiliki tujuan yang sama yaitu membeli pakaian baru. Ternyata euforia baju baru saat lebaran telah menjadi tradisi di Indonesia bahkan ada lagu anak-anak mengatakan baju baru alhamdulillah, dipakai di hari raya. Tak punya pun tak apa-apa masih ada baju yang lama. Ada lagi tradisi unik lebaran di Indonesia, apalagi kalau bukan mudik. Hasil penelusuran saya di internet mudik bermakna mulih ke udik, meski banyak juga pengertian lain dari mudik. Mudik yang di tayangkan di televisi memang identik dengan mudik orang-orang asli Jawa Tengah dan Jawa Timur yang menetap di kota-kota besar terutama Jakarta. Saat lebaran mereka akan bermigrasi kembali ke kampung halaman untuk bertemu dengan sanak saudara. Sekian cerita saya, memang tidak menceritakannya secara detail. Tapi ya begitulah yang sedang ingin saya tulis. Selamat hari lebaran.... :)
Rabu, 19 Februari 2014
Ceritalah
Pencapaian- Flash Fiction
Kamis, 23 Januari 2014
Durian di Bulan Ramadhan
salam
meriza
kata kunci: durian, ramadhan