Berpetualanglah seluas-luasnya,menulis dan belajarlah sebanyak-banyaknya,cari pengalaman sedalam-dalamnya,bercita-citalah setinggi-tingginya,berdoa dan tawakal sesering-seringnya,kamu akan menemukan dirimu di sana

Selasa, 29 Oktober 2013

Dorong bukan Tarik

sumber gambar: gombakmali.blogspot.com

Cerita ya…..
Anggap aja lanjutan yang jati diri.
Semakin bertambahnya usia semakin bertambah pula tanggung jawab dan berubahnya pola pikir kita.
Semakin berpikir upaya untuk menjalani hidup dalam pijakan kaki sendiri yang kuat. Saat ini kami masih merangkak mencoba berdiri dan jatuh kembali dan terus belajar berdiri. Entah kapan kami akan berdiri dengan siap sambil memandang lurus ke depan.
“Bukan bagaimana tapi mengapa kita harus sukses?” adalah kalimat yang saya dapat dalam sebuah acara. Iya karena pertanyaan bagaimana hanya akan menjawab cara sedangkan pertanyaan mengapa akan menjawab alasan dan dengan sendirinya memunculkan cara sekaligus motivasi.
Alkisah digambarkan ada seorang anak yang terus berupaya sekuat tenaga menarik pintu agar terbuka. Orang-orang di sekitar nya sudah memberi tahu dan berkata “dorong!!” tapi ia menjawab “ah itu hanya teori” atau “ kamu ngomong doang saya nih yang melakukan sulit sekali” disinilah peran dan arti sebuah nasihat. Di pintu jelas tertulis push berarti dorong bukan pull tapi sang anak terus saja menariknya bukan mendorongnya. Ia tidak mendengar saran orang. Jadi saat ingin mencapai kesuksesan kita harus mau mendengar nasihat orang terutama yang lebih berpengalaman.

Semuanya proses,belajar dari setiap proses adalah baik. Saat berproses kita akan menemukan serpihan-serpihan hal yang kita cari.

Kamis, 26 September 2013

Jati Diri

sumber gambar: mjdb.blogdetik.com
     Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia jati diri berarti ciri-ciri, gambaran, atau keadaan khusus seseorang atau suatu benda; identitas; .
    Terkadang individu belum paham tentang jati dirinya. Sebut saja saya. Saya tau diri saya ada di dunia ini tentulah ada tujuannya. Kadang saya sering bertanya sesungguhnya apa yang saya cari. Kekayaan? Kesejahteraan? Kedamaian? Kemakmuran? Lalu apa?.
Semua itu memang menjadi cita-cita hidup. Saya yang saat ini berusia 18 tahun memang belum “selesai” dengan diri saya sendiri. Saya masih mencari apa mau saya,bakat,minat,juga cita-cita bidang pekerjaan yang sering berubah seiiring berjalannya waktu. Juga tentang kehidupan setelah mati seperti apa yang akan saya jalani. Hubungan antara makhluk dan Penciptanya.  Mencari dan terus mencari ke dalam diri. Dan belum pernah ada jawaban pasti atas sekian banyak pertanyaan yang diajukan pada diri sendiri, yang sesekali muncul dalam benak. Jujur pada diri sendiri terkadang memang sulit. Membentuk identitas diri juga merupakan tantangan tersendiri karena tidak tercipta hanya dalam sehari-dua hari saja. Identitas diri adalah pertanyaan tentang diri sendiri. Semuanya proses. Sejak lahir identitas kita mulai dibentuk. Tapi akan menjadi bentuk seperti apa kita sendiri lah yang membentuknya.



kata kunci: jati, diri, jati diri, diri sendiri, pencarian diri

Rabu, 15 Mei 2013

Bukan Dukuh Paruk


Pagi ini terasa berbeda,udara sejuk itu menyambut pagiku. Suara-suara daun dari pohon bambu yang bergoyang tertiup angin,mengisi ruang pendengaranku. Aroma dari tungku dapur sudah memasuki sistem pernapasanku. Sungguh pagi yang menenangkan jiwa. Berbeda dari hari kemarin dimana aku masih berada di rumahku di salah satu perumahan di kota Bandung. Di Bandung aku di bangunkan oleh suara kendaraan yang siap melaju untuk mengantar sang empunya beraktifitas. Mengantar anak ke sekolah,orang dewasa yang sibuk memulai hari nya untuk bekerja.           
“ah jelas saja berbeda,mayoritas penduduk kota bekerja di kantor atau perusahaan serta terbiasa dengan gaya hidup yang kemana-mana pakai kendaraan bermotor. Tentu saja pagi hariku di sambut suara bising kendaraan”
fikirku saat mengumpulkan nyawa sembari duduk di atas kasur agar sadar untuk bangun.
            Perjalanan yang cukup melelahkan baru saja ku tempuh. Menghabiskan waktu di jalan kira-kira 10 jam di atas bis antar provinsi. Dengan jarak lebih dari 450 km antara Bandung ke Boyolali. Untung saja ini bukan musim mudik dimana masyarakat urbanisasi akan kembali ke desa untuk berkumpul bersama keluarganya merayakan hari raya Idul Fitri. Mungkin perjalanan yang harusnya hanya 10 jam bisa menjadi 16 jam. Ini akibat dari membludaknya kendaraan di jalan,dalam waktu bersamaan yang menyebabkan kemacetan.
Mudik telah menjadi tradisi di indonesia setiap tahunnya. Aku termasuk yang terlibat di dalamnya. Meski aku dilahirkan di Bandung dan memiliki akta kelahiran Bandung,kedua orang tua ku adalah penduduk urbanisasi. Ibuku asli Boyolali dan dapat dipastikan setiap tahun kami akan melaksanakan tradisi mudik ke Boyolali.
            Biasa nya jika aku pergi ke rumah nenek ku di Boyolali,aku bersama orang tua ku.
Tapi dalam kondisi bebas seperti sekarang,aku hijrah sendiri ke Boyolali. Naik bis dengan jarak tempuh cukup jauh seorang diri adalah pengalaman pertamaku selama 17 tahun menghuni bumi. Aku baru saja lulus dari sebuah SMA.
Tujuanku pergi ke Boyolali tentunya untuk mencari pengalaman baru. Harusnya aku sudah kuliah,merasakan bangku perguruan tinggi. Tapi akibat kegagalanku dalam seleksi SNMPTN yang lalu,dunia perkuliahan itu harus aku tunda sampai tahun depan. Kurangnya persiapan cadangan adalah salah satu penyebabnya. Padahal aku sudah cukup belajar untuk menghadapi SNMPTN ini. Namun persaingan yang cukup ketat itu terjadi. Menurutku ini akibat dari pertumbuhan penduduk Indonesia yang sudah terlalu banyak. Ketidakseimbangan antara bangku yang tersedia dengan

Beda Tangan Beda Rasa

 sumber gambar   myasara.wordpress.com 
           Masakan adalah bahan makanan yang di masak. Berbagai bahan makanan yang dicampur dengan bahan makanan lain, ditambah dengan rempah-rempah dan racikan ini itu, memberikan sekaligus menciptakan cita rasa baru. Menghasilkan menu makanan yang enak untuk disantap. tapi bisa juga tidak enak. Kok bisa tidak enak? Mungkin salah mencampur bahan,tahapan pembuatan yang salah,dan yang paling sering terjadi adalah takaran yang tidak tepat. Entah takaran bumbu atau bahan utamanya yang tidak pas atau tidak seimbangnya perbandingan satu sama lain. Uniknya sebuah masakan adalah beda tangan beda rasa.Iya dalam arti sebenarnya. Meski bahan-bahannya sama,tetapi beda tangan orang yang membuat beda juga rasa masakan yang dihasilkan. its my perception.
apalagi kalau dibandingkan dengan masakan mama di rumah.hehe. ya karena terbiasa makan masakan mama,meski menunya sama tapi tetap saja kita merasa masakan mama lebih enak. aduh gimana ya kok kalimatnya pabalieut alias ngebingungin. gini deh ya kita ambil contoh aja.
sup ayam,bahan-bahannya kan ayam,wortel,kentang,kembang kol,seledri,bawang merah dan putih,garam,sedikit gula.
itu sih simpelnya yang saya tau.hehe. biar tambah enak ditambah sayuran favorit aja kali ya.
nah sup ayam buatan saya,mama,dan bude saya itu beda rasanya satu sama lain. ya itu menurut lidah saya. tapi hampir di semua jenis gitu kok, kecuali koki atau chef professional mungkin mirip-mirip ya rasanya. kan ada standard nya.


keyword: sup ayam,rasa,masakan

Rabu, 03 April 2013

Uniknya Keragaman Bahasa Daerah (Imbuhan "mah,teh,da,og,tak,to,nak,wae/we")


           Saat anda membaca judulnya apakah anda sudah familiar dan paham betul dari daerah mana imbuhan itu berasal? Tidak tau? Atau hanya tau sebagian? Berarti mungkin anda bukan berasal dari daerah tersebut atau bukan blasteran seperti saya.hahaha... Imbuhan "teh,mah,da,wae,we" merupakan imbuhan dari bahasa Sunda; dan "to,og,nak,tak,wae" imbuhan yang asalnya dari bahasa Jawa. Saya yang notabennya adalah seseorang yang lahir di tanah Sunda dan sejak sekolah dasar pelajaran bahasa Sunda telah menjadi mata pelajaran yang mau tidak mau harus saya pelajari karena ada di kurikulum membuat saya mengerti bahasa Sunda. Namun saya dibesarkan dengan adat istiadat suku Jawa,orang tua yang menggunakan bahasa Jawa dalam percakapannya,dan keluarga besar saya yang asli kelahiran Jawa tepatnya Jawa Tengah membuat saya dapat mengerti secara pasif bahasa Jawa. Sebab itu saya bilang saya blasteran.hehe... Bukan blasteran luar negeri tapi blasteran budaya.hahaha... Diantara anda tentu ada yang mengalami hal serupa seperti saya. Anda tersenyum saat saya bilang mengalami hal serupa? Berarti anda memang mengalaminya. Dari beberapa contoh imbuhan yang saya berikan,mana yang paling sering anda gunakan? Semua? Sebagian? Tidak sama sekali? Atau mungkin pernah anda dengar?
 sumber gambar:
 oediku.wordpress.com

Jumat, 18 Januari 2013

Sekelumit Kisah

     Satu lagi  perjalanan yang mengharuskanku bersitatap dan memiliki sedikit irisan dengan manusia lainnya.
Melihat secara nyata keseharian dalam sebuah rumah,hunian sebuah keluarga.
Hal asing yang akhirnya menjadi rutinitas.
Status yang tak pernah terbayangkan. Terbesit pun tidak,bahwa akan tersemat dalam diri.
Awal kami bertemu,tangan kanan ini terayun menunggu sambutan yang sama. Jemari kami saling bersentuhan tanda perkenalan.
Sebuah senyum simpul kulemparkan tanda penghormatan.
Itulah awal perjumpaan kami dan awal dari petualangan asing yang akan segera menjadi bagian dalam catatan.
Ia yang kuketahui dari foto yang terpajang di dinding dan cerita dari kerabat, kini ada dihadapan.
Bersama seorang temannya yang sama-sama seorang wanita muda ia datang. Tak lupa aku pun bersalaman dengan temannya tanda perkenalan.
Permulaan yang baik sebelum kejutan-kejutan lainnya datang.
Setelah semuanya berlalu banyak hal baru yang dapat kupelajari termasuk kebaikan kecil yang sangat berarti bagi orang lain. Goresan-goresan bersinggungan yang tercipta diantara kami mungkin wajar adanya. Kami sesama manusia yang terkadang mewujudkan secara nyata emosi jiwa yang ada dalam dada.
Seatap dengan dinding pembatas. Entah berapa tingginya pembatas yang ia bangun. Mungkin dinding itu rendah sehingga aku mampu melihat apa yang terjadi,mungkin juga dinding itu sangat tinggi sehingga aku tak mengetahui yang terjadi. Terkadang aku berusaha memahami tetapi aku tak tau apa mereka berusaha melakukan hal yang sama atau tidak. Untuk mengatakan bahwa aku akan mengakhiri semuanya pun perlu ribuan kali aku berpikir untuk menata kata yang tepat agar semuanya tetap baik-baik saja namun ternyata tetap saja masih salah.
Satu yang pasti saat semuanya berakhir. Ia menyangka niat tak kuselipkan pada diri. Padahal sejak awal niat adalah hal pertama yang kujinjing karena tanpanya aku tidak ada disana.
Dengan daya dan upaya aku belajar tentang rendah hati yang sangat diperlukan pada situasi seperti itu. Berupaya ikhlas untuk menjalani agar tak hanya materi yang menghampiri namun ada nilai lain yang didapati.
Ini bukan soal niat tapi soal perubahan ke arah kemajuan yang harus tercipta. Sudah seharusnya mereka tau itu.

Sekolah RSBI dan SBI Gengsi Semata?

     Akhir-akhir ini status RSBI dan SBI yang disandang oleh beberapa sekolah negeri di Indonesia kembali diperbincangkan. Putusan MK untuk mentiadakan status tersebut pada sekolah-sekolah yang katanya unggulan kembali diperdebatkan.
Saya selaku bagian dari angkatan pertama sekolah rsbi ikut sedikit mencurahkan perhatian pada putusan tersebut.
Sejauh penglihatan dan pandangan saya memang sekolah yang mendapat gelar kehormatan itu pada dasarnya memang sudah diunggulkan di kota nya. Baik karena prestasi akademik maupun non akademik.
Baik, mungkin saya tak terlalu ambil pusing tentang pro kontra ini, toh saya bukan lagi pelajar. Tapi kok rasanya jadi seperti kelinci percobaan ya? Eh bukan kelinci,kita ganti jadi katak percobaan karena setau saya yang sering jadi percobaan katak alias kodok deh.hehe...
Yang saya tidak mengerti adalah kok ya engga dari dulu waktu awal-awal diadakan sekolah rsbi dan sbi dipelajari matang-matang dulu sebab akibatnya.
Karena gelar internasionalnya itu sekolah-sekolah memakai buku bilingual,di kelas guru memberikan materi campur menggunakan bahasa inggris,soal-soal ulangan pakai bahasa inggris. Dulu saat saya masih SMA yang menjadi bahan guyonan kami saat ulangan adalah "wong maksud soalnya saja tidak ngerti,apalagi jawabannya" hahaha. Ya begitulah nyatanya. Saat ulangan saya pun beberapa kali salah menerjemahkan pertanyaan yang tentunya berakibat pada jawaban yang salah juga.
Memang jika diambil positifnya dari gelar tersebut banyak juga. Diantarannya fasilitas yang cukup baik. Mulai dari kursi yang empuk karena bukan kursi kayu,loker,pendingin ruangan,dispenser,proyektor dan komputer di setiap kelas,absen menggunakan kartu bahkan sidik jari dan lain sebagainya. Di sekolah swasta dengan tarif cukup tinggi mungkin fasilitas seperti itu wajar dan sesuai. Tapi di sekolah negeri, itu termasuk fasilitas yang oke.
Apa hanya sekedar di fasilitas saja unggulnya? Tentu tidak karena pada dasarnya siswa-siswi nya pun diterima dengan cara seleksi tulis bukan nem sehingga sejak awal bibit-bibit unggul sudah terjaring meski ada juga yang faktor rezeki dan hoki dapat diterima di sekolah rsbi, seperti saya ini.hehe
Lalu sistem sks yang membuat guru-guru juga ikut pusing mempelajari sistem baru ini. Untuk yang satu ini saya tidak ambil bagian.
Dari beberapa sumber yang saya baca, saat ditanya apa itu sekolah rsbi/sbi?
RSBI itu sekolah yang pergi paling pagi pulang paling sore. RSBI itu yang sangat mengutamakan prestasi akademik,non akademik di nomor sekiankan padahal tidak semua siswa unggul di akademik. RSBI itu yang mengadakan kerjasama dngan sekolah di luar negeri. RSBI itu yang berusaha menerapkan bahasa inggris di setiap aspek. RSBI itu tugasnya banyak. RSBI itu biayanya mahal. Itulah RSBI.
RSBI itu....... Menurut anda?
Apakah ini sekedar gengsi para orang tua untuk menyekolahkan anaknya di sekolah favorit?
Menurut saya ya itu saja beda nya. Sisa nya sama,materinya sama,tahun pelajarannya sama,Ujian nasionalnya sama. Sama.
Sekolah di sekolah rsbi/sbi juga tidak menjamin diterima di ptn impian (curhat ya mer? Hehe).
Tapiiii tidak dapat dipungkiri dengan predikat seperti itu sekolah kita terkadang diutamakan oleh pemerintah daerah dalam hal tertentu. Guru-guru pun menjadi sosok yang terus dikejar dengan pembaharuan yang ada. Yang satu belum tuntas,sudah ganti lagi.
pendapat Pemerintah mau gonta-ganti kurikulum seperti apa biarlah,mereka lebih tau mungkin. padahal yang menjalani yang tau. Mau bikin paket UN sampai ada 20 juga tetep pinteran kita-kita ^_- hahahaha...
Sepertinya memang ada sistem yang perlu diperbaiki dan saat ini pemerintah sedang mencoba satu-satu sistem yang mana yang cocok kan?
Semoga yang terbaik dapat terlaksana untuk kemajuan pendidikan Indonesia.


Keywords: Sekolah RSBI dan SBI, perbedaan sbi dan reguler, kontroversi rsbi, rsbi, sbi, sekolah standar internasional

Untuknya

Taukah kamu?
Aku tersentuh saat membaca ukiran-ukiran indah itu
Bukan bentuknya yang indah
Namun makna dari isinya
Ketulusan yang terkandung didalamnya
Cinta seorang ibu yang diungkapkan
Teruntuk anak yang disayanginya
Melalui kata demi kata
Yang dirangkai sedemikian rupa
Membentuk rangkaian yang nantinya menyentuh hati
Kelak saat anak yang kau sayangi tumbuh besar dan dapat membaca ukiran yang telah kau buat
Ia akan mengetahui
Mengetahui betapa besar sayang dan cintanya kau pada dirinya.

Meriza Lestari



Terinspirasi setelah membaca beberapa tulisan seorang presenter berita yang mencurahkan kasih sayang dan kerinduan pada anaknya yang belum dapat bicara melalui tulisan


Keywords: contoh puisi, puisi, puisi kasih sayang, kasih sayang ibu


Blogging

    Well this is the first time writing on this blog in 2013.
Hopefully this year I can still post on the blog diligently, unlike in 2011 I did not write anything on this blog.  Blog adalah salah satu tempat yang bisa di isi dengan tulisan dan gambar juga video. ini pengertian blog ala saya ya... :)
Entahlah apa yang terpikir oleh saya saat dulu dan sekarang. Berbagi cerita lewat tulisan baik itu opini atau sekedar curhatan engga penting atau tulisan "ngalor-ngidul" (kayanya itu bahasa jawa deh.hehe). Ya begitulah saya kalau tidak ada kerjaan dan bingung mau ngapain, juga tidak ada orang yang bisa diajak cerita atau ngobrol, jadi aja cerita sendiri lewat tulisan.
Saya pun tak tau siapa saja yang membuka blog saya. Kayanya sepi-sepi aja tuh,ya mungkin karena isinya kurang berbobot.hehehe...
Terkadang saya suruh teman-teman saya buat 'mampir' ke rumah saya di dunia maya ini.
Sesekali muncul pertanyaan di benak saya "ngapain juga ya nyuruh-nyuruh orang buat buka blog saya,sekedar baca atau melihat sekilas? Apa untungnya buat saya jg buat mereka?" nah engga bisa jawab deh. Ya siapa tau bisa menginspirasi atau hiburan semata.
Mungkin sama kaya penjelasan Ratna Dumila di blognya. Iya Ratna Dumila yang pembaca berita di tv. Ia berkata "terkadang ada kesenangan yang ingin dibagi,sesekali kesedihan ingin dimengerti,suatu saat ada pula resah yang ingin berkisah,maka itulah aku menulis di sini...".
Ya hanya berbagi kisah. Itu saja.
     Beberapa postingan di blog ini memang diikutsertakan dalam suatu kompetisi dan alhamdulillah belum pernah ada yang menang.hehe. Maka nya saya post kan kalau masih dalam masa penjurian karya harus original belum ada di blog atau lainnya dan jika menang biasanya menjadi hak yang mengadakan kompetisi. Kalau tidak menang? Daripada cuma dibaca sendiri mending di post biar orang juga bisa baca.
Memang awalnya cuma tugas sekolah,tapi kan sayang udah dirancang sedemikian rupa terus pas udah ga dinilai dibiarkan begitu saja. Itulah alasan kenapa blog ini masih saya urus meski tidak terlalu sering. Juga mengingatkan saya tentang gaya bahasa saya saat membaca tulisan yang lalu-lalu.
"ih kok gini ya? Apa iya ini saya yang nulis?" itu kalimat yang terlontar saat mendapati kalimat aneh dan rancu dari tulisan saya. Apalagi bacaan yang ditulis bertahun-tahun yang lalu. Makin aneh,padahal memang saya sendiri yang buat. Itulah seni nya dari menulis. Tulisan kita akan terus berkembang mengikuti usia,cara pandang,cara pikir,dan pengetahuan kita.Aku hanya berbagi...


Keywords: Pengertian blog, blogging, pengalaman blog, menulis di blog