Semua Wanita Dapat menjadi "Inspiring Woman"

 Ya ketertarikan untuk ikut menulis di blogdetik yang bertema “inspiring woman” membuat aku ingin menulis hal ini.
Tentunya setiap kita Tanya orang tentang siapa “inspiring woman”nya dia akan menjawab “my mom”
Itu pasti karena ibunya lah yang melahirkan,merawat,dan membesarkannya dengan penuh kasih sayang hingga dia dewasa. Yupz our mom is number one.hhe.
Pokoknya ibu itu segala-galanya kalu ga ada repot... bener ga?
Menurut saya pribadi sebenarnya semua wanita baik-baik dapat menjadi inspirasi di bidangnya masing-masing dan di keahliannya masing-masing.
Apalagi seorang wanita karier tapi tetap mengurus rumah tangganya dengan baik, salut buat mereka semua .Karena kalau pria bekerja memang sudahlah kewajibannya tetapi jika wanita bekerja dia bertujuan untuk membantu suaminya untuk sedikit menopang kebutuhan rumah tangga tetapi jika wanita bekerja dia pun harus tetap mengurus anak-anaknya karena memang sudah tugasnyalah sebagai seorang ibu.
Selain sosok seorang ibu yang sangat penting bagi kita dan tentu kita harus sayangi dan hormati sosok lain yang menurut saya adalah seorang “inspiring woman” adalah seorang
guru wanita.
Ya memang kalau guru kita seorang wanita lebih sering banyak bicara kalau kata Pa’de saya ke anaknya(sepupu saya) ketika dia agak kesal ke ibunya karena banyak menceramahi, Pa’de saya bilang:”bukan ibu namanya kalau ga cerewet”
Hhe bener  juga tapi kecerewatannya itu tanda bentuk kasih sayang  dan perhatiannya kepada kita.
Balik lagi ke masalah Guru wanita sebagai  inspiring woman. Ya  itu menurut saya karena beliau-belia juga harus mengurus anaknya di rumah juga anak-anaknya dsekolah. Jika guru kita seorang lelaki ya itu adalah pekerjaannya sebagai pencari nafkah tapi kalau guru wanita lain lagi persoalannya.
Selain sebagai pembimbing dan pemberi ilmu kepada kita, guru yang sering dibilang orang tua disekolah itu juga memberikan kasih sayangnya kepada murid-muridnya.
Oleh karena itu saya suka kesal kalau melihat guru yang menghukum muridnya dengan tindak kekkerasan atau wanita yang sibuk 17 jam tidak ada dirumah sibuk dengan pekerjaannya sehingga anak-anaknya tidak terurus.
Kalau seorang guru kan pas anak-anaknya ada dirumah guru tersebut juga sudah ada di rumah setelah selesai mengajar.
Banyak orang bilang jika wanita ingin bekerja lebih baik menjadi guru karena tidak menghabiskan banyak waktu diluar rumah sehingga anak-anak terurus.
Seorang Guru wanita saya pernah bercerita sebenarnya beliau tidak ada cita-cita sedikitpun jadi guru namun takdir berkata lain dan beliau harus mensyukuri selain karena takdir beliau juga bercerita bahwa hal itu adalah permintaan dari ayahnya. Sebenarnya Bu Guru tersebut sebelumnya bekerja di suatu perguruan tinggi membantu seorang professor dalam melakukan penelitian namun ketika dalam masa-masa bekerja itu suatu hari beliau juga mendapat SP dari pemerintah bahwa ia akan dejadikan pengajar di sebuah sma negeri yang baru berdiri.
Akhirnya beliau pun harus memilih akan tetap bekerja membantu penelitian yang jam 06.00 pagi tepat sudah harus memakai jas lab atau menjadi pegawai negeri sipil yaitu seorang guru.
Dengan beberapa pertimbangan dan alas an-alasan dari ayahanda nya lah akhirnya beliau memutuskan untuk bekerja sebagai seorang pendidik.
Ayahnya berkata:”Sudahlah kamukan seorang wanita jadi guru aja agar tidak terlalu sibuk, dapat mengurus anak-anaknya. Ketika suami dan anak-anak dirumah kamu juga ada dirumah.
Tetapi pendidikan yang telah kamu dapat di bangku kuliah tidak sia-sia dan bermanfaat juga bagi orang lain”.Begitulah kata-kata yang diberikan ayahnya kepada bu guru.
Mungkin itu aja yang ingin saya ceritakan.thx. wassalam.
Maju terus buat semua wanita pemberi inspirasi. ^_^