Hai blog, tiba-tiba lagi kepikiran tentang status-status di media sosial yang cukup hmmmm... Ya kurang pantas dibagikan.
Kalau dulu ada istilah mulut mu harimau mu, sepertinya sekarang sudah bergeser via media.
Jadi ingat pengalaman kurang mengenakan yang saya alami 5 tahun lalu. Saat itu facebook sedang booming, saya ada project kelas. Saat itu sedang ada masalah yang saya pun lupa kenapa. Nah alih-alih saya ngasih masukan buat semua, malah saya yang kena imbasnya menjadi bahan bully. Apalagi teman-teman saya itu mengkritisi saya di tempat yang sama yaitu di status teman saya yang tentu nya bisa di baca semua orang. Duh kacau deh... Sebagian besar memojokkan pribadi saya sebagai individu. Jadi engga ada hubungan sama project tadi. Ya dari sana jadi cukup tau deh mana kawan mana teman dan tau pandangan orang tentang saya.
Sejak saat itu saya cukup berhati-hati menuliskan kata demi kata di media sosial.
Sekarang juga agak bergeser sih status-status yang ada. Dari yang tadi nya blak-blakan tentang apa yang dirasakan, beralih ke eksistensi diri.
Kalau di pikir-pikir apa coba tujuan.kita ngeshare lokasi kita sekarang dimana, lagi apa, sama siapa. Iya kalau yang kita bagi itu teman dekat semua, kalau bukan? mungkin kepuasan pribadi juga ya... Oke sebenernya untuk yang itu tidak terlalu masalah juga, hak pribadi.
Yang gaswat ya menuliskan ketidaksukaan pada seseorang (bukan public figure). Meski pake kode-kode ya beberapa orang pasti tau. Saya agak gimana gitu kalau baca status yang seperti itu.
Kalau linked in kan bisa di bilang cv online, saya lebih suka dan beberapa kali terbantu saat screening orang untuk dijadikan pembicara, mc, dll. Linked in lebih mengarah ke personal branding bukan sekedar eksistensi.
Semakin beragam media sosial, semakin bijaklah kita menggunakannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih atas kunjungannya....
tinggalkan jejak anda dengan berkomentar :)